March 23, 2023

Teknologi Pengawetan Rumput Sebagai Pakan Ternak

2 min read

Hai Qurbaners. Pakan adalah hal utama yang penting dalam menjalankan peternakan. Bahan pakan yang mudah ditemui di Indonesia antara lain rumput dan jerami padi. Sebagai negara dua musim, Indonesia pun terbatas rerumputan kala kemarau. Pada musim hujan, peternak menyimpan pakan hijauannya untuk musim kemarau. tapi bagaimana caranya pakan hijauan yang disimpan tidak kering, nilai gizi atau protein tidak berkurang, serta awet disimpan selama 1-6 bulan bahkan 1 tahun. Itulah alasan lahirnya berbagai teknologi pengewatan pakan hijaun ternak antara lain teknologi hay, silase, amoniasi dan fermentasi.

1.Teknologi Hay

Hay diterapkan pada jerami/rumput untuk menurunkan kadar air hingga 10-20% sehingga pakan lebih awet dan lebih ringan. Pada prosesnya, rumput dipanen pada fase mulai berbunga. Kemudian cacah jerami/rumput yang telah terkumpul minimal ukuran 10 cm. Setelah itu jemur dengar disebar tipis dan dibolak-balik. Penjemuran selama 1-2 jam pada cuaca terik selama 3-5 hari. Setelah kering, kumpulkan dan press agar padat, ikat sehingga mudah dalam menyimpan dan terhindar dari panas serta hujan. Jangan biarkan ditumpuk tidak tertutup hingga menggunung di halaman ya.

2.Teknologi Silase

Dengan rumput, molasses, dedak, air serta silo (wadah tertutup), silase dapat mengawetkan dan mempertahankan nutrisi pakan. Pada prosesnya cacah dan layukan rumput selama 1-3 hari. Larutkan molasses 3% dan dedak 5-10% dari bahan. Ratakan tipis di alas kemudian semprot dan taburi rumput dengan larutan tadi. Setelah tercampur rata, masukkan semua bahan ke dalam tong dan padatkan. Pastikan tong sangat rapat hingga kedap udara. Prosesnya berkisar 3 minggu-sebulan. Hasilnya berwarna hijau, sedikit kecoklatan, wangi fermentasi, serta tidak berjamur.

3.Teknologi Fermentasi

Berbahan rumput, molasses, dedak, air, silo (wadah tertutup) serta tambahan Fermentor (cth: EM4). Fermentasi dapat mengawetkan dan mempertahankan nutrisi pakan, meningkatkan protein, serta menurunkan serat kasar. Pada prosesnya cacah dan layukan rumput selama 1-3 hari. Larutkan molasses 3%, MOL/EM4 dosis 10 ml untuk 1 liter air, serta dedak 5-10% dari bahan. . Ratakan tipis di alas kemudian semprot dan taburi rumput dengan larutan tadi. Setelah tercampur rata, masukkan semua bahan ke dalam tong dan padatkan. Pastikan tong sangat rapat hingga kedap udara. Prosesnya berkisar 2-3 minggu

4.Teknologi Amoniasi Jerami

Berbahan jerami padi, urea serta air, teknologi ini dimaksudnya agar menambah kandungan N serta melunakkan jerami. Pada prosesnya cacah jerami dan timbang urea seberat 6% dari bahan jerami. Larutkan urea dalam air yang cukup untuk penyemprotan seluruh jerami. Ratakan dan semprot jerami dengan air urea lalu padatkan dengan alat/diinjak. Teruskan prosesnya hingga bahan habis kemudian tutup dengan plastik/terpal serapat mungkin. Proses ini berlangsung 21 hari.

Nah, berbagai teknologi pengawetan itu telah menjadi solusi ampuh para peternak Indonesia dalam mengelola pakan peternakannya loh. Semoga bermanfaat ya Qurbaners!

Penulis : Ulfa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright © All rights reserved. | Newsphere by AF themes.